Fiqhislam.com - Allah mengutus Rasul dan Nabi-Nya secara berselang-seling agar mereka memenuhi janji-janji penciptaan-Nya, mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya yang terlupakan, dan menjadikan Rasul dan Nabi-Nya sebagai hujjah-Nya terhadap makhluk-makhluk agar tidak tertinggal suatu alasan bagi manusia.
Muhammad
Rasulullah Saw diutus oleh-Nya, sementara tidak ada seorangpun
dikalangan orang arab yang membaca Kitab-Nya maupun menerima
kenabiannya, sementara Beliau ingin mengantarkan mereka menuju
keselamatan dan bergegas dengan mereka agar azab tidak mendahului
mereka.
Beliau
adalah pelita-pelita yang menerangi kegelapan dan sumber-sumber hikmah,
tidak ada seorangpun yang lebih dekat kepada musuh darapada Beliau.
Allah dan Malaikat-Nya tetap bershalawat kepada Beliau, walaupun setiap
kali umatnya lalai bershalawat kepadanya.
Beliau
membuka dirinya sedemikian rupa sehingga semua orang sama dihadapannya.
Beliau mengetahui sesungguhnya Allah menyingkirkan dunia darinya untuk
mengutamakannya dan melapangkannya bagi selain dirinya untuk
menghinakannya. Beliau menyukai bila perhiasan dunia itu menjauh dari
pandangan matanya, agar Beliau tidak mengambil kekayaan darinya atau
mengharapkan tinggal didalamnya. Sesungguhnya bersabar itu bagus kecuali
berpisah dari Nabi Saw.
Sesungguhnya
ketidak sabaran itu benar-benar buruk kecuali atas kematian Nabi Saw.
Sesungguhnya tertimpa musibah dengan kematian Nabi saw adalah suatu hal
yang besar, dan bahwasanya sepeninggal Nabi Saw benar-benar sesuatu yang
amat berat. (Ali bin Abi Thalib r.a)
Rasulullah Saw bersabda:
Perumpamaan-ku dan perumpamaan para Nabi adalah seperti perumpamaan
seseorang yang membangunkan sebuah rumah. Beliau membinanya dengan baik
dan sempurna, tetapi masih ada satu tempat yang belum diletakkan bata.
Ramai orang yang masuk ke dalam rumah tersebut dan mereka mengaguminya
seraya berkata: Alangkah lebih baik jika kekurangan itu disempurnakan.
kemudian Rasulullah Saw bersabda: Aku diibaratkan sebagai bata tersebut
dimana kedatangan aku adalah sebagai penutup para Nabi [HR. Bukhari,
Muslim].
Rasulullah Saw bersabda:
Perumpamaan Allah Azza Wa Jalla mengutusku menyampaikan petunjuk dan
ilmu adalah seperti tetesan hujan yang telah membasahi bumi, maka bumi
tersebut sebagian tanahnya ada yang subur hingga dapat menyerap air
serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah keras
yang dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia hingga
mereka dapat meneguk air, memberi minum dan menggembala ternaknya
ditempat itu. Ada juga titisan air hujan tersebut jatuh di tanah yang
lain, yaitu tanah gersang yang sama sekali tidak dapat menahan air dan
tidak dapat menumbuhkan rumput rampai. Maka itu semua adalah perumpamaan
orang yang bijak pandai tentang agama Allah dan memanfaatkannya setelah
aku diutus oleh Allah. Maka Beliau tahu dan mau mengajarkan apa yang
diketahuinya dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau
menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus [HR. Bukhari,
Muslim].
Rasulullah Saw bersabda:
Aku diutus dengan membawa kalimat-kalimat yang global (Al-Qur’an) dan
aku diberi pertolongan dengan perasaan takut, dan pada suatu hari ketika
aku sedang tidur, aku diberi kunci semua perbendaharaan, lalu
diletakkan ditanganku [HR. Syaikhan].
Diriwayatkan oleh Buraidah r.a
berkata: Rasulullah Saw telah mengikuti peperangan sebanyak sembilan
belas kali dan Beliau turut bertempur sebanyak delapan kali [HR.
Bukhari, Muslim]
Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya Jibril as telah berkata kepadaku: ketahuilah, aku membawa
kabar gembira kepadamu, sesungguhnya Allah SWT telah berfirman:
barangsiapa membaca shalawat atasmu dan barangsiapa mengucapkan salam
kepadamu, maka Aku (Allah SWT), mengucapkan salam kepadanya [HR. Ahmad
Rasulullah Saw bersabda:
Sepeninggal-ku nanti akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian tidak
sukai. Para Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah yang anda akan
perintahkan sekiranya perkara itu terjadi kepada kami?. Rasulullah Saw
menjawab dengan bersabda: Penuhilah kewajiban yang telah diberikan
kepada kalian dan mohonlah hak-mu kepada Allah [HR. Bukhari, Muslim].
Rasulullah Saw bersabda:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra berkata : Sesungguhnya Rasulullah Saw
tinggal di Mekah selama tiga belas tahun. Beliau wafat pada usia enam
puluh tiga tahun [HR. Bukhari, Muslim].
Rasulullah Saw bersabda:
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra berkata: Sesungguhnya Allah SWT
telah menurunkan wahyu kepada Rasulullah Saw sebelum tiba hari kematian
Beliau hingga Beliau wafat. Wahyu yang paling banyak diturunkan adalah
pada hari kematian Rasulullah Saw [HR. Bukhari, Muslim]
Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya aku ini mempunyai beberapa nama;
-Aku adalah Muhammad,
-Aku adalah Ahmad,
-Aku adalah penghapus yang dengannya Allah menghapuskan kekufuran.
-Aku adalah pembangkit
dimana orang-orang akan dibangkitkan dihadapan kaki-ku dan
-Aku adalah penutup. [HR. Muslim]
Rasulullah Saw bersabda: Dan aku adalah penutup Nabi-nabi. [HR. Bukhari]
Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari
Tuhanmu, (Muhammad dengan mu'jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu
cahaya yang terang, adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan
berpegang kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan
menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya [04:An Nisaa’:174~175].
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan [02:Al Baqarah:119].
Orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang telah kami beri al-kitab (Taurat dan Injil)
mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran,
padahal mereka mengetahui [02:Al Baqarah:146].
Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang [16:An Nahl:82].
Sesungguhnya
Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya [33:Al Ahzab:56].
Rasulullah
Saw adalah seorang yang sederhana, teduh, optimistis, bersemangat
tinggi, perasaannya hidup, dan ringan kaki. Beliau dekat dengan hati
masyarakat, dengan dengan sesama karena kharismanya, sederhana dalam
keagungannya, murah senyum, dicintai dengan segala budi pekertinya,
dikenal oleh orang jauh dan dekat. Dari sudut Akhlak, sangatlah
sempurna, rona mukanya selalu berseri, pandai membaca gelagat orang yang
diajak bicara. Beliau senang dengan pemberian Allah, sehingga tidak
pernah mengenal putus asa, dan selalu dapat keluar dari tekanan jiwa
yang berkenaan dengan umatnya maka Beliau tidak mengenal putus asa.
Beliau tidak menyukai hal yang berbelit-belit, hal yang dibuat-buat.
Beliau mengusung prinsip-prinsip hidup, teladan dan guru bagi seluruh
generasi sampai hari kiamat.
`Nabi
yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan
Injil yang ada disisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang
ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang
yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang
beruntung`(07:Al A’raaf:157). `Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam`(21:Al Anbiyaa’:107).
Dan yang menghambat risalah-risalah Beliau adalah kepalsuan ahli
logika, kebodohan ahli tasawuf, keangkuhan orang-orang yang sombong,
sikap memanjakan para penyair dan penyanyi, serta kesenangan buta para
pemuja kehidupan dunia. (`Aidh Al-Qarni)
Nabi Muhammad Saw, yang diutus pada sebaik-baik masa, ketika kekafiran merajalela, rahmat bagi hamba-hamba-Nya, sebagai pemberian atas karunia-Nya kepada umat manusia dan sebagai penutup para Nabi-Nya. Seorang pemimpin yang menjelaskan dalih-dalih kepada hamba-hambanya, memberi pelajaran dan nasehat, bekerja keras, mengasihani dengan segala keyakinan belas kasih, ikhlas, penolong dan suci dari dosa. Beliau mengambil bagian paling sedikit dari dunia, Beliau adalah yang paling kosong perutnya, dunia ditawarkan kepada Beliau, tetapi Beliau menolaknya, bilamana Allah membenci sesuatu maka Beliau-pun membencinya, bila Allah memandang rendah sesuatu, maka hal itupun menjadi rendah dihadapan Beliau. Baginya rahmat dan salam, berkah dan kemuliaan dari Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan yang Maha Dekat untuk menjawab hamba-hamba-Nya. (Pustaka)
Syariat Nabi Ibrahim adalah ketundukan dan penyerahan diri. Syariat Nabi Musa adalah kerinduan terhadap keindahan Allah yang Maha Mulia. Syariat Nabi Isa adalah zuhud dan pengosongan hati. Syariat Nabi Muhammad Saw adalah kefakiran sejati yang dicemburui oleh orang yang berhati sehat. (Pustaka)
Ambillah
fatwa-fatwa kebaikan dari para guru, karena mengambil fatwa mereka sama
dengan menerima dari-Nya. Nabi Muhammad Saw dibimbing oleh firman-Nya,
para wali dibimbing oleh haditsnya, dan suara-suara hati yang menjadi
pembimbing dalam perbuatan-perbuatan mereka sebagai pewaris Nabi Saw. (Pustaka)
Tasawuf
adalah mengosongkan hati kemudian mengisinya hanya dengan Allah dan
merendahkan yang selain Allah, karena segala sesuatu selain Allah tidak
ada yang dapat mendatangkan manfaat maupun mudharat. Sufi adalah orang
yang bersih dari kotoran, dipenuhi ajaran untuk taat kepada Allah dan
Nabi Muhammad Saw dan menyamakan emas dengan tanah liat. (Pustaka)
Semoga Postingan tentang Idolaku Muhammad SAW membawa manfaat bagi anda dan saya minta sertakan sumber gambar bila memakainya untuk keperluan umum, walaupun disetiap gambar yang saya posting tidak ada kata nama blog ini. dan bila ada komentar bisa anda sampaikan melalui kotak yang sudah disediakan. Terima kasih atas kunjungannya. :-)

0 komentar:
Posting Komentar